Masih Boros? Coba deh 7 Tips Ampuh Berhemat ala Jepang!

Oleh Writer, 28 Feb 2020
pingingaul.com - Anda yang mencari tips hidup, sudah menjadi rahasia umum, bahwa Jepang adalah salah satu negara yang bisa menjadi contoh dan inspirasi. Termasuk, dalam hal finansial.

Bila Anda yang sedang mencari tips untuk berhemat pun, belajarlah dari Negara Jepang. Bukan tanpa sebab, Jepang sempat dilanda dengan krisis ekonomi yang besar pada rentang waktu 1990 sampai dengan 2000. Selain itu, bencana alam pun terjadi di Negara Sakura itu, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap gaya hidup masyarakat Jepang.

Saat itu, mau tidak mau, suka tidak suka, masyarakat Jepang harus menerapkan cara hidup yang hemat, agar dapat bertahan hidup. Apalagi, bila dilihat biaya hidup di Negara Jepang, termasuk yang sangat tinggi. Bayangkan saja, biaya parkir bisa mencapai 800 yen, atau sekitar Rp 100.000 per jam. Berbeda dengan di Indonesia kan?

Lantas, bagimana dong tips berhemat ala masyarakat Jepang, yang bisa Anda tiru, sehingga membuat Anda tetap cukup meskipun berada di akhir bulan? langsung saja kita simak!

Menggunakan transportasi umum

Jepang termasuk negara yang memproduksi mobil dengan merek yang besar di dunia. Namun Anda tahu? justru di Jepang, lalu lintasnya sangat jauh kondisi dibandingkan dengan Jakarta. Hal ini, disinyalir karena masyarakat Jepang, lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum ketimbang berkendara dengan kendaraan pribadi.

Bukan karena mereka tidak memiliki banyak uang, namun pilihan menggunakan transportasi umum menjadi hal yang terbaik untuk mereka pilih. Selain itu, ada beberapa pertimbangan juga bagi mereka.

Misalnya, biaya parkir yang cukup tinggi seperti yang disebutkan di awal artikel ini. Selain itu, adanya aturan dan biaya yang tidak murah untuk bisa memiliki kendaraan pribadi. Nah, jika Anda yang berharap memiliki SIM, di jepang harganya mencapai 350 ribu yen, atau setara Rp 40 juta rupiah! Waw, kan? Sehingga, bagi masyarakat Jepang, memilih kendaraan umum merupakan pilihan yang paling tepat.

Selain menghemat biaya, menggunakan transportasi umum tidak membuat Anda pusing dalam mencari tempat parkir, tidak terganggu atas kemacetan lalu lintas, dan juga tidak dipusingkan dengan biaya lain seperti bahan bakar serta servis kendaraan Anda.

Tekan biaya sewa tempat tinggal

Masyarakat Jepang ternyata lebih memilih untuk hidup dan tinggal di tempat yang sempit. Selain karena biaya sewa yang terjangkau, perawatannya pun lebih mudah dan murah.

Para pakar finansial menyarankan, bahwa pengeluaran untuk menyewa tempat tinggal, tidak lebih dari 25 persen pendapatan yang diterima setiap bulannya. Selain itu, ditambah 5 persen untuk biaya tambahan lain, seperti listrik, air, iuran keamanan, dan lain sebagainya.

Sehingga, budget dari sewa tempat tinggal dan fasilitasnya tidak lebih dari 30 persen saja. Misalnya, saat Anda mendapatkan gaji 10 juta setiap bulannya, tidak lebih dari 3 juta untuk Anda anggarkan kaitan dengan sewa tempat, cicilan, ataupun yang lain sebagainya.

Selalu membuat daftar belanja

Terkadang, saat Anda bepergian ke pasar atau supermarket, ada saja produk yang Anda beli, padahal sejak awal Anda tidak merencanakan untuk membeli produk itu, bukan?

Nah, masyarakat Jepang sudah memahami kondisi ini. Sehingga, sebelum mereka berangkat untuk pergi berbelanja, terlebih dahulu masyarakat Jepang menyiapkan daftar belanjaan sehingga sesampainya di toko, mereka langsung bisa menuju tempat atau sudut rak yang menyajikan produk yang mereka butuhkan. Sehingga, selain menghemat biaya, hal ini pun akan meghemat waktu. Tidak banyak waktu terbuang untuk melihat produk-produk lain yang akhirnya malah mendorong untuk membeli produk yang tidak begitu dibutuhkan.

Hal ini, akan sangat efektif untuk membantu Anda, agar anggaran tidak berlebih, namun, kebutuhan tetap terjaga.

Selalu membawa botol minum

Coba anda hitung, saat ini harga satu botol mineral, sekitar 3-4 ribu rupiah. Bila Anda satu hari menghabiskan tiga botol, sudah keluar uang sebesar 12 ribu rupiah. Nah, jika Anda membawa botol air minum, Anda sudah menghemat 12 ribu rupiah setiap harinya, bahkan bisa lebih besar lagi daripada itu.

Selain menghemat, membawa botol minum sendiri akan berkontribusi terhadap lingkungan, dimana Anda sudah ambil bagian untuk mengurangi sampah plastik.

Membawa bekal dari rumah

Selain membawa botol minuman, di Jepang, ada budaya bernama Bento. Bento alias bekal, adalah makanan yang disiapkan orang tua untuk dibawa anaknya ke sekolah, ataupun seorang istri yang menyiapkannya untuk suami. Sebenarnya, kebiasaan itu pun sudah dilakukan di Indonesia.

Membawa bekal ini sangat ampuh dalam menghemat dan memangkas pengeluaran Anda sehari-hari. Bayangkan, bila Anda tidak membawa bekal, dan memilih untuk makan di rumah makan, uang yang dikeluarkan bisa berkali lipat dari anggaran bila Anda memasak sendiri dan membawa bekal dari rumah.

Misalnya, bila Anda menikmati satu porsi makanan dengan paket yang sehat dan lengkap, Anda mungkin perlu mengeluarkan minimal 20 ribu, bahkan lebih, satu kali makan. Padahal, dengan modal yang sama, Anda bisa cukup untuk menyiapkan sampai dengan tiga porsi menu jika memasak sendiri.

Menjalani gaya hidup yang minimalis

Gaya hidup yang minimalis, ala falsafah Zen, menjadi pilihan banyak warga Jepang. Falsafah itu, menekankan betapa pentingnya kesederhanaan yang mendorong terhadap tenangnya pikiran. salah satu warga Jepang yang menggunakan gaya hidup seperti ini, adalah seseorang bernama Fumio Sasaki. Dirinya, hanya memiliki tiga kemeja, empat celana panjang, dan empat pasang kaos kaki saja.

Meskipun terlihat sangat ekstrem, ternyata bagi masyarakat Jepang, memiliki pakaian secukupnya saja sudah menjadi tradisi. Selain pakaian, peralatan lain pun dipenuhi dengan kebutuhan yang cukup dan tidak berlebih.

Jika Anda mencoba menerapkan gaya hidup seperti itu, tentu akan ada cukup besar pengeluaran yang bisa dihemat, dan Anda bisa mengalokasikan ke hal lain yang lebih produktif bukan?

Seni menabung dengan teknik Kakeibo

Anda pernah mendengar istilah: Kakeibo? Yup, kakeibo adalah trik mengatur keuangan yang dipopulerkan oleh Hani Motoko. Hani adalah seorang jurnalis Jepang dan dia melalui bukunya berjudul: Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money, mengenalkan teknik ini. Hani menyampaikan, bahwa teknik Kakeibo diyakini dapat menghemat, hingga 35 persen setiap bulannya. Meskipun begitu, ternyata tekniknya sangat sederhana. Kuncinya, Anda hanya perlu untuk memisahkan pengeluaran pada tiap pos menggunakan amplop dan juga buku catatan.

Contohnya begini,

Saat awal bulan, Anda perlu mencatat penghasilan Anda, dan dikurangi dengan pengeluaran tetap, serti cicilan motor, listrik, air PDAM, dan lain sebagainya. Sehingga, Anda dapat mengetahui nominal uang yang Anda miliki.

Misalnya, penghasilan Anda 10 juta, lalu dikurangi dengan pengeluaran tetap Anda sebesar 3 juta, sehingga Anda memiliki sisa uang 7 juta rupiah.

Nah, selanjutnya dari sisa uang itu, tetapkan berapa besar yang akan ditabungkan oleh Anda. Misalnya, Anda menabung 3 juta, sehingga sisa uang Anda kini 4 juta rupiah.

Setelahnya, catat dan pisahkan pengeluaran sehari-hari Anda, ke dalam empat kategori ini:

- Kebutuhan pokok: makanan, transportasi, dan obat-obatan.
- Kebutuhan hiburan: belanja, makan di luar, camilan, dan sebagainya.
- Kebutuhan untuk menambah wawasan: buku, majalah, atau film.
- Pengeluaran lain-lain: biaya perbaikan, kado, dan sebagainya.

Selain pengeluaran bulanan, Anda juga perlu untuk menuliskan bagaimana pengeluaran tahunan, serta tujuan keuangan yang hendak dicapai dalam waktu yang dekat, misalnya, Anda ingin berwisata ke tempat tertentu.

Terakhir, Anda bisa mencoba untuk mengevaluasi keuangan yang keluar setiap akhir bulan, untuk dapat mengetahui, apakah rencana pengeluaran Anda ini sudah tepat ataukah belum.

Nah, selain menuliskan pengeluaran dengan detail dan spesifik, kunci keberhasilan teknik ini adalah dengan pemisahan pos pengeluaran menggunakan amplop. Saat satu jenis pos pengeluaran tersebut habis, maka Anda dilarang untuk menggunakan amplop pos lain, dan mau tidak mau harus menunggu hingga bulan selanjutnya saat pemasukan sudah datang.

Teknik ini, diyakini akan sangat ampuh dan memudahkan Anda untuk mengontrol pengeluaran.

Demikian, tujuh tips hidup hemat ala negeri sakura. Selamat mencoba dan menjadi pribadi yang lebih hemat ya! Oya, jika bermanfaat, jangan lupa untuk share ya! (Rm/Red)

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © PinginGaul.com
All rights reserved