Ramadan di Masa Corona, Begini Tips Mengatur Uang Anda

Oleh Writer, 21 Apr 2020
Tinggal beberapa hari lagi, umat Muslim memasuki bulan Ramadan 1441 Hijriah. Bulan Ramadan kali ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena kondisi kali ini yang diselimuti dengan wabah COVID-19. Harga-harga bahan pokok terlihat sudah mulai merangkak naik karena kendala distribusi yang terjadi. Selain itu, fenomena panic buying menambah meningkatnya harga bahan pokok menjelang bulan Ramadan. Kerap kali, pemerintah melakukan stabilitas harga pasar dengan melakukan operasi pasar.

Lantas, dengan kondisi tersebut, bagaimana cara mengelola keuangan yang baik dan tepat?

Seorang perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, memberikan pandangannya. Dirinya melihat bahwa himbauan dari pemerintah untuk tidak melaksanakan mudik ke kampung halaman di tahun ini, satu sisi merupakan kesempatan yang sangat baik untuk berhemat. Dengan tidak melaksanakan mudik, dana yang dimiliki dapat diprioritaskan untuk membeli makanan sehat maupun suplemen agar badan bisa tetap fit dan sehat.

"Pemerintah kan masih menyarankan untuk lebaran di rumah, nggak pulang kampung dulu. Tetap prioritasnya adalah kita mengatur keuangan lebih kepada belanja kebutuhan makanan dan suplemen yang bisa meningkatkan imunitas kita. Prioritasnya di situ," kata Andy, Senin (20/4) kemarin.

Andy juga merekomendasikan bahwa masyarakat sebaiknya menyediakan uang tunai lebih.

"Kita tetap menjaga ketersediaan dana cash kita. Misalnya dibandingkan untuk belanja hal kurang penting, mending dananya tetap tersedia. Jadi seandainya kita terkena sesuatu, atau pun sakit dan harus segera mendapat perawatan, mending dananya disiapkan untuk itu. Dana daruratlah, untuk jaga-jaga. Karena bisa jadi kemudian kita harus mendapatkan perawatan," jelas Andy.

Andi menuturkan meskipun tidak melaksanakan mudik, masyarakat masih dapat melakukan 'bagi-bagi angpao' atau pun bersilaturahim, meskipun dengan cara yang sedikit berbeda saat ini.

"Biasanya yang mau bagi-bagi angpao silakan saja, cuma caranya tidak memberi amplop, cash, atau mau memberi angpao ke kerabat di kampung ya transfer saja. Atau mau memberikan angpao ke orang tua, ditrasnfer saja. Walaupun ada dana tambahan, tapi kalau situasi belum membaik jangan kemudian mengundang orang datang untuk silaturahmi. Nah, gantinya bisa dengan video call kerabat terdekat," pungkasnya.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © PinginGaul.com
All rights reserved