Beberapa waktu yang lalu sempat digegerkan dengan munculnya ratusan cacing tanah ke permukaan di daerah Solo, Jawa Tengah. Hal yang sama terjadi juga di daerah Klaten, Jawa Tengah.
Dr Hari Nugroho, peneliti Bidang Zoologi dari Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan bahwa fenomena tersebut bisa jadi karena diakibatkan oleh perubahan musim dan cuaca yang terjadi di Indonesia. Ketika terjadi perubahan musim, hewan biasanya melakukan adaptasi dengan bermigrasi, karena lingkungan asalnya yang tidak sesuai dengan kondisi semula.
“Itu sama seperti seolah cacing-cacing hilang saat musim kemarau. Lalu saat hujan mereka bermunculan di mana-mana. Dan yang perlu diketahui, bagaimana kondisi cuaca di Solo saat ini,” tutur Hari, beberapa waktu yang lalu.
Cacing yang sempat muncul di daerah Pasar Gede, disinyalir karena faktor lingkungan. Kondisi tanah yang berair dengan area pasar yang becek dan lembap, dianggap sebagai tempat yang cocok untuk tempat hidupnya cacing. Hari memprediksi bahwa cacing yang muncul adalah caing invasif yang mudah untuk beradaptasi.
"Prediksi saya itu mungkin cacing invasif yang sangat mudah beradaptasi" tutur Hari.
Cacing dapat Membunuh Bakteri
Hari menjelaskan bahwa caing dapat membunuh bakteri patogen yang ada di sekitarnya.
"Cacing mempunyai aktivitas antibiotik atau antibakterial yang tinggi, yang terdapat dalam cairan tubuh caing (coelomic fluid)" tutur Hari, beberapa waktu yang lalu.
Cairan yang dikeluarkan oleh Cacing tersebut dapat membunuh serta mensterilkan lingkungan di sekitarnya. Cacing tanah secara alamiah dapat memilah protozoa, bakteri, dan jamur yang ada di sekelilingnya sebagai makanan. Sehingga, Cacing dapat disebut juga sebagai "disinfektan alami" dimana sangat baik untuk melakukan proses daur ulang.
Setidaknya, ada sekitar 4.400 jenis Cacing tanah yang ada di berbagai belahan dunia, dengan sekitar 220 jenis cacing tanah yang ada di Indonesia. Kemampuan untuk membunuh bakteri atau disinfeksi lainnya dimiliki oleh seluruh jenis cacing tanah.
Perlu diketahui, di Indonesia, cacing tanah yang sering ditemui adalah berjenis Pheretimoid dengan 162 jenis cacing yang termasuk dalam kelompok ini. Selanjutnya, kelompok ini diklasifikasikan ke dalam sembilan genus, yakni: Amynthas, Archipheretima, Metaphire, Metapheretima, Pheretima, Pithemera, Planapheretima, Pleionogaster, dan Polypheretima.
Curhat ! Menteri RI Mengaku pada Media Asing, Jengkel dan Sebut Jokowi Penuh Paradoks
13 Jan 2021 | 483
Sebuah media asing mengungkapkan pernyataan yang mengejutkan terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah pandemi Covid-19, dan pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ...
Rebahin Apk, Situs Nonton Film Online Dan Download Film Terhits
10 Jun 2020 | 1802
Hampir setiap orang selalu ingin menyempatkan waktunya untuk menonton film. Menonton film adalah sebuah aktivitas yang mengasyikan karena salah satu cara untuk melepaskan beban setelah ...
Rekomendasi HP Vivo Terbaru yang Harganya Cukup Bersahabat
22 Sep 2020 | 606
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa ada banyak sekali merk-merk ponsel android yang beredar dipasaran. Tentunya masing-masing vendor akan saling mengkalim, bahwa produk buatannya adalah ...
Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah di Amerika dengan Mudah
5 Okt 2023 | 165
Study di luar negeri, khususnya Kuliah di Amerika memiliki banyak keuntungan. Anda bisa menjumpai berbagai budaya selain menerima pendidikan berkualitas ...
7 Rahasia Sukses dari Tonton Taufik Rachman, Ahli Internet Marketing yang Bisa Mengubah Bisnis Anda!
29 Jul 2023 | 213
Apakah Anda ingin mengubah bisnis Anda menjadi sukses? Apakah Anda mencari rahasia sukses dari seorang ahli dalam bidang pemasaran internet? Jika ya, maka Anda berada di tempat yang tepat! ...
Ternyata, ini 5 Fakta Singkong, Bermanfaat tapi bisa Jadi Racun
9 Apr 2020 | 459
Fakta Singkong Rebus - Ada yang tidak pernah mencoba singkong rebus? Orang Indonesia, siapa yang tidak mengetahui makanan ini. Sejak dahulu, Singkong rebus sudah menjadi salah satu ...