Yosi Project Pop Dinilai Netizen Sebagai Pemecah Persatuan Karena Menjadi Ketua Influencer Istana

Oleh Writer, 2 Sep 2020
Keberadaan influencer dan buzzer Istana di masa pemerintahan Jokowi ini memang tidak lagi menjadi rahasia umum, pemerintah saat ini memang sengaja mendanai influencer dan mungkin juga para buzzer Istana tersebut.

Yang lebih mengagetkan lagi terbongkarnya Yosi Project Pop sebagai ketua influencer Istana, sontak saja para netizen langsung menyerang akun sosmed yang bernama asli Herman Josis Mokalu dan mempunyai akun @YosiMokalu.

Tidak sepenuhnya mengejutkan jika Yosi menjadi ketua influencer istana, karena memang sebelumnya dia adalah seorang Ahoker yang cenderung sangat pro terhadap pemerintahan Jokowi saat ini.



Hal ini terkuak kepada publik setelah ada keterangan dari Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto, yang menerangkan bahwa Yosi berperan sebagai Ketua Siber Kreasi kelompok influencer pendukung pemerintah.

Henry juga menyebutkan dia (Yosi) yang melatih digital literacy kepada publik, mahasiswa, dan masyarakat untuk dilatih menjadi influencer istana.

Lalu bagaimana kiprahnya dan siapa sebenarnya Yosi Project Pop ini?

Yosi mempunyai nama asli Herman Josis Mokalu, lahir di Jakarta pada 27 November 1970. Memeluk agama Kristen, kuliah di FISIP dan Unversitas Parahyangan Bandung lalu menyelesaikan S2nya di Sekolah Tinggi Manajemen PPM.

Terungkapnya fakta bahwa Yosi adalah ketua influencer istana, membuat para netizen menjadi emosi. Foto Yosi pun kini banyak bertebaran di media sosial dengan berbagai kata-kata yang sedikit menghujat.

Salah-satunya diposting oleh @BuDangkejr “hei @YosiMokalu ternyata kau pemecah persatuan NKRI. Tunggu masamu berakhir. Negeri ini akan mencatat kau sebagai kreator yang banyak membuat kebencian. Dasar otak perusuh kau!”

“Haha Cuman segitu otak lu yos @YosiMokalu? S*t*n pemecah belah juga ternyata. Provokator memalukan!” Maki @abah_kican

“Oalaahhh, penyanyi project pop yang suaranya abrakadabra cempreng tooo...jadi penyanyi wes gak laku, maka jadi ketua buzzerrp biar tetep ngebul dapur e,” cemooh @kidungjiwa1.

Terkuaknya fakta ini juga membuat Bukhori Yusuf yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PKS membuat pernyataan bahwa pemerintah pusat yang sudah mnghabiskan dana sebesar Rp 90,45 miliar untuk membiayai influencer adalah bentuk kemubadziran, mengingat masing-masing lembaga/kementerian telah memiliki bidang kehumasan yang seharusnya bisa dioptimalkan.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © PinginGaul.com
All rights reserved